Friday, January 21, 2011

Barcelona: Klub Fenomenal

Fenomenal adalah kata yang pantas dilayangkan ke Barcelona. Bagaimana tidak? klub yang bermarkas di Nou Camp ini hampir bisa dipastikan selalu mempertontonan permainan yang sangat mengagumkan baik skill individu maupun permainan teamnya.
Barcelona, Minggu - Pemain-pemain Barcelona terus mempertontonkan aksi fenomenal. Setelah menguasai nominasi dan merebut gelar pemain terbaik dunia Ballon d’Or, Barcelona kembali mengukir sejarah untuk klub saat mengalahkan Malaga, 4-1, di Liga Spanyol, Minggu (16/1).

Kemenangan atas Malaga di Stadion Nou Camp menghadirkan dua rekor baru. Rekor pertama, Barcelona mencatat hasil tidak pernah terkalahkan dalam 28 laga secara berturut-turut di semua level kompetisi yang mereka ikuti.

Rekor kedua, kemenangan itu memberikan tambahan tiga poin sehingga koleksi nilai mereka menjadi 52. Raihan nilai itu melewati rekor perolehan 50 poin mereka dua musim lalu dari 19 pertandingan.

”Sebuah pencapaian yang impresif. Saat kami meraih 50 poin dua tahun lalu, saya tidak yakin kami bisa mengulanginya. Ternyata, pemain bisa melakukannya. Mereka benar-benar luar biasa,” kata Pelatih Barcelona Pep Guardiola.

Hasil positif yang diraih Barcelona juga membawa mereka menjauhi kejaran pesaing beratnya, Real Madrid, dengan selisih empat poin. Real Madrid, dalam waktu yang hampir bersamaan, kehilangan potensi poin penuh mereka setelah diimbangi tim juru kunci Almeria, 1-1.

Meski mencapai hasil yang fantastis, Guardiola tetap mengingatkan pemainnya untuk tetap menjaga konsentrasi sampai akhir musim. Guardiola menyatakan bahwa kompetisi belum berakhir sampai di sini.

”Kami masih harus bermain di Santiago Bernabeu (kandang Real Madrid), ke Villarreal, ke Valencia, dan Sevilla. Akan berat, tetapi kami bergantung pada diri kami sendiri. Apabila bisa bermain dengan intensitas yang sama seperti yang kami tunjukkan di paruh pertama musim ini, kami punya peluang besar untuk mempertahankan gelar,” ujar Guardiola.

Pemain-pemain Barcelona memulai pertandingan melawan Malaga dengan penuh gairah dan percaya diri. Mereka mampu mengontrol permainan dan mengunci lawannya dengan irama permainan indah.

Meski tidak mencetak gol, peraih penghargaan Ballon d’Or, Lionel Messi, menjadi otak utama serangan Barcelona bersama dua nomine Ballon d’Or lainnya, Andres Iniesta dan Xavi.

Keunggulan Barcelona diawali aksi impresif Iniesta pada menit ketujuh. Menerima umpan matang dari Dani Alvez dari sisi kanan, Iniesta melepas sepakan keras yang meluncur ke kanan gawang Malaga. Bola sempat membentur mistar sebelum masuk ke dalam gawang.

Sepuluh menit kemudian giliran Messi yang beraksi. Umpan terobosannya memudahkan David Villa untuk menyontek bola ke gawang Malaga.

Pada menit ke-36, Messi kembali mengulangi aksi serupa, bola tusukannya langsung mengarah ke Iniesta yang bergerak masuk ke dalam kotak penalti lawan. Namun, penguasaan bola Iniesta kurang sempurna sehingga bisa dihalau kiper Malaga sebelum rekannya, Pedro Rodriguez, menyontek kembali bola liar tersebut ke gawang.

Di babak kedua, Malaga sempat membuat kejutan dengan mencetak gol ke gawang Barcelona lewat tendangan bebas pemain asal Brasil, Duda. Bola sepakan kaki kirinya dari luar kotak penalti menembus pagar pemain Barcelona dan meluncur ke pojok kiri gawang Barcelona.

Barcelona akhirnya memantapkan kemenangan menjadi 4-1 lewat kerja sama apik antara Xavi dan Villa. Bola terobosan Xavi tepat meluncur ke kaki Villa. Dengan satu goyangan, Villa mengecoh kiper Malaga sebelum menendang bola ke gawang.

Hasil wajar

Di Stadion Los Juegos, tuan rumah Almeria menghambat langkah Real Madrid. Tim juru kunci ini bahkan sempat membuat kubu Madrid tertekan dengan memimpin pertandingan lewat gol José Leonardo Ulloa pada menit ke-60.

Real Madrid terhindar dari kekalahan setelah pemain pengganti Esteban Felix Granero mencetak gol balasan pada menit ke-77.

Atas hasil itu, Pelatih Madrid Jose Mourinho menilai perolehan satu poin pasukannya masih wajar. Menurut dia, masih banyak waktu untuk mengejar Barcelona di puncak klasemen.

”Kami tertinggal empat poin. Di bawah kondisi normal sebuah liga, hal ini terhitung wajar. Namun, memang, rekor 15 menang, tiga seri, dan sebuah kekalahan belum cukup untuk merajai klasemen,” ujar Mourinho.

Namun, Mourinho sendiri tak mampu menyembunyikan kekecewaannya atas hasil ini. Dia juga mengkritik kepemimpinan wasit. ”Saya hanya memberikan respek ketika wasit meniup peluit dengan perasaan yang sama terhadap kedua tim. Di ajang Copa del Rey, saya bersikap normal meski sebenarnya kami menderita gol berbau off-side. Saat saya mengomentari perangkat pertandingan, saya mengatakannya dengan sungguh-sungguh,” kata Morinho. (kompasbola.com)

No comments:

Post a Comment