Monday, April 25, 2011

7 Nyawa Raul Gonzalez

7 Nyawa Raul Gonzalez
7 Nyawa Raul Gonzalez. "Raul Gonzales punya tujuh nyawa dan hanya dia yang bisa menentukan kapan akan berhenti." Begitu kata Pep Guardiola pada majalah Champions. Ia menyinggung kehebatan mantan El Principe Santiago Bernabeu ini.

Benarkah Raul Gonzales Blanco seorang pangeran, putra mahkota dalam arti sebenarnya? Jika melihat kontribusinya sejak 1994, ketika masih berusia 17 tahun hingga musim 2009/10 yang menghasilkan 323 gol dari 741 pertandingan bagi Los Blancos, julukan itu tepat.

Jumlah gol Raul melebihi rekor Hugo Sanchez dengan 209 gol dari 287 pertandingan. Juga almarhum Ferenc Puskas (240 gol, 263 penampilan). Bahkan koleksi Raul melebihi prestasi Carlos Santilana (290 gol dari 263 pertandingan) dan Presiden kehormatan Real Madrid sekarang, Alfredo Di Stefano (307 gol, 396 pertandingan).

Tapi, tidak seperti para bintang pendahulunya, plus Emilio Butragueno, yang digantikannya, peran Raul tidak mapan dalam 16 tahun pengabdiannya yang menghasilkan enam gelar La Liga, empat Copa Del Rey, tiga Liga Champion, satu Piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Antarklub.

Julukan Pangeran dengan dua gelar el pichici La Liga musim 1998/99 dan 2000/01 tidak membuatnya punya pilihan bermain. Beberapa pelatih mengganti posisinya sesuai strategi.

Kebiasaan Real Madrid mendatangkan pemain bintang membuat Raul bermain sebagai tandem striker, tak jarang bermain di belakang dua striker utama. Bahkan, Fabio Capello pada musim 1996/97 memainkan pria kelahiran 27 Juni 1977 ini di sisi kiri lapangan tengah untuk mengakomodasi peran Davor Suker dan Predrag Mijatovic di depan.

Raul melakukan semua pengorbanan dengan baik. Musim 1996/97, sebanyak 22 gol ia sarangkan dari posisi barunya dan meraih gelar juara La Liga. Musim 1997/98 gelar La Septima Liga Champion ia dapat dalam posisi striker utama. Musim 1999/2000 bermain di belakang Fernando Morientes dan Nicolas Anelka, sang Pangeran mempersembahkan gelar La Octava bagi Los Merengues lewat kontribusi gol solo run ke gawang Valencia. Juga saat bersama tandemnya, Morientes, membantu trequartista alias penyerang lubang bernama Zinedine Zidane menuntaskan gelar kesembilan Liga Champion musim 2001/02. Tapi, yang sulit diterima Raul adalah saat Jose Mourinho datang dengan konsep striker tunggal.

"Felix Magath adalah orang yang memberikan kepercayaan kepada saya. Adalah penting bagi seorang pemain mendapat kepercayaan dari pelatih." Itulah reaksi Raul saat pertama sekali mengenakan kostum Schalke 04, yang merekrutnya pada awal musim 2010/11 usai Mourinho mengatakan bahwa Raul hanya akan menjadi cadangan bagi Gonzalo Higuain dan Karim Benzema.
Dengan keluargo Gonzalez Blanco menetap di Duesseldorf, yang hanya berjarak satu jam perjalanan dari Gelsenkirchen, Raul membayar kepercayaan Mahath. Bersama penjaga gawang Manuel Neuer, mantan Pangeran Madrid ini dianggap sebagai pemain dalam skuad  Die Knappen yang paling konsisten.

Walau 12 golnya gagal mengangkat Die Konigsblauen bersaing di Bundesliga, di Liga Champion kelas dan kualitas Raul terbukti. Dua gol ke gawang Hapoel Tel Aviv di putaran grup, satu gol ke gawang Valencia di perdelapan final, serta dua gol ke gawang Julio Cesar saat menyingkirkan juara bertahan Inter Milan meloloskan Schalke ke semifinal.

Jumlah gol Raul di ajang tertinggi anatarklub Eropa ini menjadi 71 gol. Rekor dalam 14 musim Liga Champion terakhir, dimana pencinta buka sejarawan terkenal Spanyol, Arturo Perez Reverte, ini selalu menciptakan gol.

Rabu (27/4) di Arena Aufschalke, keidentikan Raul dengan Liga Champion kembali diuji saat menjamu Manchester United (baca: Prediksi Skor Pertandingan Schalke vs Manchester United). Raul harus mematahkan rekor tandang empat kali menang dan satu kali imbang di Liga Champion musim ini milik anak-anak asuhan Sir Alex Ferguson. Juga saat Raul dkk harus tandang ke Old Trafford, yang belum pernah mampu ditaklukkan lawan-lawan MU musim ini di seluruh kompetisi.

Ketika sukses di Liga Champion 1999/2000, Raul menciptakan gol kemenangan Real Madrid saat menyingkirkan juara bertahan Manchester United 3-2 di Old Trafford dalam babak perempat final.

"Raul memiliki kepintaran yang luar biasa," puji Sir Alex 11 musim lalu usai menyaksikan bagaimana Raul mengelabui Paul Scholes untuk menuntaskan umpan matang Fernando Redondo.

Walaupun sulit, bukan tidak mungkin mitos itu akan terulang. Akan menjadi cerita indah bagi Raul Gonzalez Blanco jika final di Wembley pada akhir Mei nanti mempertemukan dirinya dengan mantan klub sekaligus menjadi penghalang ambisi la decima alias gelar ke-10 Real Madrid di Liga Champion. Bila berhasil, Raul membuktikan bahwa pernyataan Pep soal tujuh nyawa itu benar.



No comments:

Post a Comment